Minggu, 29 Maret 2015

Kisah Tobatnya Seorang Ayah

Kisah Tobatnya Seorang Ayah

Lelaki ini tinggal di kota Riyadh (ibukota Arab Saudi), hidupnya amburadul serta tak mengenal Allah kecuali cuma sedikit. Sejak beberapa tahun yg lalu ia tdk pernah masuk masjid serta tak pernah sujud kepada Allah sama sekali. Akan tapi Allah berkehendak lain akn bertobat melalui putrinya yg masih kecil.

Lelaki itu memaparkan dirinya:

Dahulu ane biasa begadang sampai waktu shubuh dgn teman-teman yg tidak bagus dalam perkara yang sia-sia (maksiat). Gw biarkan istriku merasa kesepian, kesempitan dan perasaan sakit yg hanya Alah lah yang tahu. Istriku yang shalihah nan setia telah tdk bisa lagi menanganiku. Istriku ngga pelit memberi nasehat dan bimbingan kepadaku, namun usahanya sia-sia.

Pada suatu malam, ane pulang dari begadangku yang sia-sia. Waktu itu jam menunjukan pukul 03.00 pagi. Abdi dapatkan istri & putriku sudah mendengkur dalam tidurnya yang pulas.

Aku pun menuju kamar sebelah untuk menghabiskan waktu-waktu malam yang masih tersisa guna menonton film yg hina menggunakan alat video. Di waktu-waktu yg mana Rabb kami (Allah) Azza wa Jalla turun (ke langit dunia) seraya mengatakan, “Apakah ada orang yg kepingin berdo’a sehingga Ane kabulkan? Adakah org yang meminta ampun sehingga Allah ampuni? Apakah ada org yang meminta sehingga Gw beri permintaannya?

Tiba-tiba ketika ane masih dlm kondisi yg memilukan tersebut, pintu kamar di buka, ternyata yg membukanya ialah putriku yg masih kecil yg umurnya belom lebih dari lima tahun. Ia memandang kepadaku dgn pandangan yang penuh keheranan & ketidaksukaan. Putriku mendahuluiku dgn berucap:

“Wahai bapak, ngga pantas sampean melakukan ini, bertakwalah anda kepada Allah!” Ia mengulangi ucapan itu tiga kali, lalu ia menutup pintu serta pergi…

Pikiranku sangat kacau, lalu abdi pun mematikan alat video, gw duduk dlm kebingungan, kata-katanya selalu terngiang-ngiang di telingaku dan hampir-hampir membunuhku. Ane keluar menyusulnya namun dia sudah kembali ke tempat tidurnya.. Ane seperti orang gila, tdk tahu apa yang menimpaku kala itu. http://modernlivingroom.org/decoration/living-room-wall-decor/

Peristiwa tersebut gak berlangsung lama sampai suara muadzin dari masjd yg terdekat memecahkan keheningan malam yang mencekam, memanggil utk menjalankan shalat subuh.

Akupun berwudhu pergi ke masjid, & waktu tersebut saya tdk ada keinginan kuat untuk shalat. Hanyalah yg menyibukanku & menggoncang hatiku, kata-kata putriku yang masih kecil.

Iqamat di kumandangkan, imam pun bertakbir serta membaca apa yg ia mampu dari al Qur’an dan saat ia sujud abdi jg sujud di belakangnya dan meletakkan jidatku di atas tanah. Tiba-tiba terpecah dariku tangisan yg keras yg tdk abdi tahu sebabnya.

Ini adalah awal sujud kepada Allah yang ane lakukan semenjak tujuh tahun yg lalu. Tangisan tersebut menjadi pembuka kebaikan bagiku. Sungguh, dgn tangisan itu keluar apa yang ada pada hatiku dari kekafiran, kemunafikan serta kerusakan.

Aku pun merasa iman mulai masuk dlm kalbuku. Selesai shalat gw duduk sebentar di masjid kemudian kembali ke rumah. Gw gak mencicipi tidur hingga ane pergi ke tempat kerja.

Tatkala abdi masuk pada rekan kerjaku, ia pun heran tentang kehadiranku yang lebih awal, karena biasanya saya datang terlambat. Ia menanyaiku tentang sebabnya, lalu gw pun mengatakan kepadanya peristiwa tadi malam. Rekanku berkata,

“Segala puji bagi Allah yang telah mengarahkan putrimu yg masih kecil kepadamu sehingga ia membangunkanmu dari kelalaianmu dan kematian tidak datang kepadamu dlm keadaan lalai.”

Ketika datang waktu dzuhur ane sangat letih lantaran aku blm tidur utk waktu yg lama. Saya meminta temanku utk menjalankan tugasku. Ane pulang ke hunian untuk mengambil bagian dari waktu istirahat dlm keadaan saya merindukan putriku yg masih kecil yg menjadi sebab gw mendapat petunjuk dan kembali kepada Allah.

Aku masuk ke hunian & istriku menyambutku dengan tangisan. Saya bertanya kepadanya, “Ada apa kamu wahai istriku?“ Maka, datang jawabannya seperti halilintar, “Putrimu telah meninggal.“ Abdi ngga mampu menguasai diriku karna dahsyatnya benturan musibah ini. Tangis pun pecah dariku lama…

Dan ketika diriku sudah tenang, gw pun sadar bahwa apa yang menimpaku tak lain hanyalah ujian dari Allah untuk menguji keimananku, lalu abdi pun mengucapkan pujian kepada Allah. Setelah Itu aku angkat gagang telepon utk menghubungi rekanku, aku memintanya datang utk membantuku.

Temanku datang, ia mengambil anak kecil tersebut lalu memandikannya & mengafaninya. Kita menyalatinya setelah itu membawanya ke pekuburan. Rekanku berkata kepadaku, “Tidak pantas seorang memasukan anak ini ke liang kubur kecuali kamu.”

Aku angkat anak tersebut sementara air mata ini terus berderai, gw pun letakan ia di liang lahat… (sungguh rasanya) gw bukan sedang mengubur putriku, namun mengubur cahaya yang telah menyinari jalan hidupku. Abdi memohon kepada Allah semoga putriku di jadikan penghalang bagiku dari api neraka serta semoga Allah membalas istriku yang mukminah dan sabar dgn sebaik-baik balasan.

(Diterjemahkansecara bebas dari sebuah bulletin dgn judul al’aiduna ilallah halaman 6-8)

Apakah Semua Hewan Air Itu Halal? Living Room Wall Decor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar